Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 & Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN) Arief Poyuono menuding (menembak) Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan punya andil dalam mandegnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sebab menurut dia, Anies terkesan menyepelekan penyebaran Covid-19, saat memasuki tatanan kehidupan baru di Jakarta.

“Keteledoran Pemprov DKI Jakarta salah satunya dengan segera mengizinkan car free day, tidak melakukan kontrol penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan melibatkan aparat keamanan terhadap masyarakat yang melakukan aktivitas di resto resto, pusat perbelanjaan serta mengizinkan aksi aksi demo di Jakarta yang sudah tidak mengindahkan protokol kesehatan lagi,” urainya dalam keterangan tertulis yang diterima rri.co.id, Rabu (23/9).

“Penyebab resesi ekonomi itu ketidakbecusan kerja Gubernur DKI Jakarta dalam menangani Covid-19,” tambahnya.

Hal ini, lanjut Poyuono, memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal III yang seharusnya dengan program-program Komite PC19-PEN, pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh ke arah positif.

“Ini malah menjadi ke angka minus 2 sampai minus 2.7 persen,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun 2020 akan minus 2.9 persen hingga minus 1.1 persen, begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi kuartal IV yang juga bakalan minus. Sementara pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di tahun ini diperkirakannya akan ada di kisaran minus 1.7 persen hingga minus 0.6 persen.

Maka demikian, Sri Mulyani menyatakan, bahwa bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami resesi ekonomi.

RRI.co.id mencoba untuk meminta tanggapan dari Anies Baswedan terkait pernyataan Arief Poyuono tersebut. Namun hingga berita ini diturunkan, Anies belum menanggapi.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i