Jakarta, Aktual.com — Kinerja pemerintahan Jokowi-JK sedang mendapat sorotan berbagai kalangan karena kebijakan yang menyengsarakan rakyat, khususnya di bidang ekonomi.
Kesulitan rakyat dalam mendapatkan pasokan kebutuhan pokok sehari-hari hingga lambatnya pertumbuhan ekonomi, menjadi bahan acuan agar pemerintah merombak figur-figur yang duduk di kursi kabinet.
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan bahwa ekonomi Indonesia harus dikelola oleh mereka yang mahir agar Indonesia tidak didera kelesuan ekonomi (Baca: Kelesuan Ekonomi Faktor Desakan Reshuffle Kabinet).
“Bahkan tidak sekedar meletakkan orang-orang yang jago ekonomi, tapi juga menghadirkan kepemimpinan yang konkret,” kata Siti Zuhro.
Menurutnya, saat ini perombakan kabinet sudah bukan lagi menjadi gagasan, melainkan desakan yang harus segera dilakukan oleh Jokowi.
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bahkan menyarankan Jokowi agar mengganti menteri di bidang ekonomi. hal ini dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia saat ini sudah dalam kategori memprihatinkan (Baca: Tepis Kena Reshuffle, PKB Malah Sarankan Jokowi Ganti Menteri Ekonomi).
“Kalau mau menyoroti kan ekonomi. Kalau reshuffle, ya tim ekonomi dulu,” kata Muhaimin.
Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) telah memberikan pertimbangan terkait kinerja pemerintah di bidang ekonomi kepada Presiden Jokowi.
Hal ini dikatakan Ketua Wantimpres Sri Adiningsih seusai pertemuan wantimpres dengan Jokowi di Istana Negara, Senin (6/7).
“Kita memberikan pertimbangan dan nasihat bagaimana memperbaiki kinerja ekonomi kita. Karena pertumbuhan ekonomi 4,7%. Kita harus bangkit lagi dan stabilitas ekonomi kita bisa terjaga. Meningkatkan ekonomi agar bisa kompetitif itu hal yang harus dilakukan pemerintah,” kata Sri Adiningsih.
Agenda yang dibahas dalam pertemuan dengan presiden, salah satunya adalah upaya menggenjot pertumbuhan ekonomi yang masih lambat (Baca: Temui Jokowi, Wantimpres Soroti Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi).
Pada kuartal I-2015, ekonomi tumbuh sebesar 4,7 persen, jauh lebih lambat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Saat ini rakyat tengah menanti respon Jokowi untuk segera melakukan perubahan demi memperbaiki sektor ekonomi dan mengembalikan kepercayaan publik (Baca: Rini, Sudirman Said dan Sofyan Djalil Pantas Kena Reshuffle).
.
Artikel ini ditulis oleh: