Presiden Turki Tayyip Erdogan (kanan) dan Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbincang setelah keduanya rapat di Istanbul, Turki, Sabtu (23/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Sedat Suna/Pool/djo/16

Ankara, Aktual.com – Wapres AS Joe Biden hari Rabu (24/8) mengatakan Gedung Putih akan menyimak “setiap bukti” yang diberikan Turki, sebelum memutuskan apakah akan mengekstradisi ulama Muslim Fethulah Gulen.

Ulama Muslim ternama Turki, Fethulah Gulen tinggal di negara bagian Pennsylvania, dan Turki menuntut ia segera diekstradisi. Ankara menuduh Gulen mengatur kudeta militer bulan lalu yang gagal, tuduhan yang telah disangkal oleh ulama itu.

Wakil Presiden Amerika Joe Biden bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hari Rabu (24/8) di Ankara, seperti dikutip VOA.

Ia berusaha menghadapi ketidak sabaran Erdogan dengan menjelaskan bahwa pengadilan Amerika mewajibkan bukti kuat sebelum seorang tersangka diserahkan ke negara lainnya.

“Kita tidak bisa pergi ke pengadilan dan mengatakan, ini orang jahat, kita harus mengatakan ini adalah laki-laki atau perempuan yang melakukan kejahatan eksplisit berikut ini,” kata Biden.

Ia mengatakan jaksa harus menunjukkan cukup alasan kepada hakim dan terkadang pengadilan berjalan lama. Biden menambahkan bahwa Presiden Barack Obama bisa dimakzulkan jika ia memerintahkan seorang warga asing diekstradisi tanpa sidang selayaknya.

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim sebelumnya mengatakan penundaan apapun dalam memulangkan Gulen ke Turki bisa merugikan hubungan Amerika-Turki.

Biden mengatakan ia memahami kemarahan Turki dan mengatakan Amerika tidak berniat melindungi siapapun yang merugikan sekutunya.

Turki telah menangkap atau memecat 80 ribu pegawai pemerintah, hakim dan akademisi yang diyakini sebagai pendukung Gulen atau terlibat dalam upaya kudeta yang dilancarkan oleh kelompok pejabat militer yang membangkang.
(VOA)

Artikel ini ditulis oleh: