Karyawan penukaran mata uang asing menunjukkan mata uang dolar dan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (9/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada saat jeda siang ini kian terpuruk di zona merah. Rupiah ditutup terapresiasi tipis 0,02% atau 2 poin ke level Rp13.084 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.058 – Rp13.099 per dolar AS. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pasca pidato pertama Presiden AS Donald Trump akan diperdagangkan melemah.

“Harapan tren penguatan rupiah tampaknya terpatahkan dengan adanya imbas pidato Trump tersebut. Oleh karena itu, kami kembali mewaspadai akan adanya pelemahan lanjutan dari rupiah,” ungkap analis senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Senin (23/1).

Kondisi tersebut, kata dia, ditambah dengan pidato dari Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi akan berpengaruh pada pergerakan sejumlah nilai tukar mata uang yang juga berimbas pada rupiah.

Menurutnya, sekalipun ada data-data positif dari dalam negeri tampaknya tak terlalu berpengaruh karena adanya event inagurasi pelantikan Presiden Trump tersebut.

Apalagi di AS sendiri, masih ada data positif kenaikan housing starts dan penurunan klaim pengangguran mingguan yang memberikan sentimen positif tambahan pada laju USD.

“Dengan demikian, pelemahan rupiah bisa terus berlanjut. Tetap cermati berbagai sentimen yang akan mempengaruhi perubahan pada laju rupiah. Diperkirakan rentang support rupiah berada di Rp13.410 dan level resisten di kisaran Rp13.335,” papar Reza.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka