Ia mencontohkan respon yang baik itu seperti dibentuknya Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPIP). “Dengan adanya lembaga ini sosialisasi Pancasila bisa lebih dilaksanakan. Kami berharap respon baik pemerintah itu bisa semakin mengokohkan Pancasila dan bisa hadir dalam kehidupan,” katanya.
Dalam seminar tersebut, HNW menyebut bila Pancasila perlu direvitalisasi itu menunjukan seolah-olah Pancasila tak revital. Untuk itu drinya bersyukur dengan seminar itu ada kondisi kebangsaan yang layak dijadikan warning untuk memajukan Pancasila.
Ia mengatakan, ada beberapa negara yang dulu eksis dengan ideologinya namun akhirnya bubar karena tak bisa mempertahankan ideologinya. “Allhamdulillah, Indonesia yang beragam namun kita tetap bersatu. Ini karena ada pemahaman Pancasila,” tambahnya.
HNW menyebut ada 3 hal bila ingin melakukan revitalisasi Pancasila. Pertama, menyegarkan kembali sejarah tentang Pancasila, dari proses 1 Juni 1945 hingga 18 Agustus 1945. Kedua, memahami tantangan kebangsaan. Ketiga, semakin menggencarkan sosialisasi Pancasila. “Seperti yang dilakukan oleh MPR dan UKPIP,” pungkasnya.
Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh: