Jakarta, Aktual.co — Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, revolusi mental baru bisa terjadi jika dimulai dengan keteladanan yang ditunjukan oleh para pemimpinnya.
“Tentunya setiap instansi harus memulai revolusi mental dari pimpinan tertingginya agar diikuti oleh bawahannya sehingga birokrasi bisa lebih baik,” kata Ibnu, di Cikini, Jakarta, Sabtu (22/11).
Dia juga menyebutkan bahwa revolusi mental juga harus dimulai dari pemimpin tertinggi yaitu presiden.
“Jadi tentu juga harus dimulai dari pemimpin tertinggi yaitu Presiden Jokowi. Dia harus menjadi teladan yang baik bagi rakyat. Jokowi harus menunjukan mental yang baik,” ungkapnya.
Ketua Ombudsman Danang Girinwardana mengatakan bahwa yang harus dipertanyakan dalam hal ini adalah siapakah yang akan merevolusi mental tersebut.
“Harusnya dibalik pertanyaannya, siapa yang harus merevolusi birokrasi itu? Simpul utama permasalahannya kan Pemerintah yang harus bisa merevolusi mental,” katanya.
Dicontohkan, Kementerian Perhubungan di bidang perizinan dan kementerian agama dibidang ketentuan pernikahan yang masuk dalam rapor merah.
“Orang yang pernah menikah dan membayar KUA melebihi ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah itu koruptor, karena itu sama saja memberikan suap kan. Karena sebenarnya kita hanya perlu membayar Rp50.000 – Rp200.000, tapi kerap kali kita diminta membayar lebih.”
Artikel ini ditulis oleh:













