Jakarta, Aktual.co — Pengamat ekonomi Enny Sri Hartati mengharapkan jajaran kabinet pemerintah Presiden Joko Widodo bukan bekas menteri di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
“Judulnya saja ‘revolusi mental’, masak masih pakai menteri yang kemarin?” kata Direktur Eksekutif “Institute for Development of Economics and Finance” (Indef) itu saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (22/10).
Menurut Enny, dalam bidang ekonomi, kabinet SBY dinilai gagal meski pertumbuhan ekonomi berada di kisaran yang tinggi.
Kegagalan, tambah Enny, juga terlihat dari tidak adanya kontribusi pemerintah atas stimulus fiskal untuk menyelamatkan sektor riil yang dapat menopang angka pertumbuhan ekonomi.
“Kalau dinilai, lima saja tidak dapat,” ujarnya.
Namun, ia mengatakan tidak berarti semua nama menteri sektor ekonomi di kabinet SBY buruk. Pasalnya yang buruk dalam kabinet SBY di sektor ekonomi adalah kerja timnya.
“Tidak semuanya buruk, tapi akan lebih baik jika semua jajarannya baru dengan tiga kriteria utama yang mereka sampaikan saat kampanye, yaitu profesional, berintegritas dan punya ideologi ekonomi kerakyatan,” katanya.
Selain itu, Enny juga berharap menteri-menteri di sektor ekonomi pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla bisa fokus untuk mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada guna menopang pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
“Negara kita kan basisnya sumber daya. Tinggal bagaimana pemerintah yang baru ini memacu sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka