Jakarta, Aktual.com – Komite III DPD RI meminta pemerintah mengkaji kembali wacana sekolah sehari penuh (full day school) dan penerapan kurikulum 2013.

Penolakan ini muncul dari sejumlah anggota Komite III DPD RI dalam rapat dengar kerja Komite III dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (3/10).

Menanggapi hal itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan bahwa revolusi mental dan pendidikan vokasi menjadi basis dari wacana full day school ini.

Terkait polemik yang terjadi di masyarakat, menurutnya, full day school ini bukan berarti mewajibkan peserta didik seharian penuh berada disekolah dengan beban pelajaran yang berat

“Full day school ini bukan menambah mata pelajaran tetapi menambah aktivitas yang menggembirakan yang membuat anak-anak merasa kerasan di sekolah, dengan itu kami membuat semboyan kita jadikan sekolah menjadi rumah kedua,” ujar Muhadjir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/10).

Hal lain yang juga dibahas dalam rapat kerja ini adalah penerapan kurikulum 2013. Muhadjir menambahkan, pada tahun 2015 terdapat kebijakan transisi ganda yaitu sekolah dapat menerapkan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dalam rangka menuju kurikulum 2013.

“Kurikulum ini tidak dipersiapkan dengan memadai hingga di awal 2016 terdapat revisi berkelanjutan terhadap kurikulum 2013. Untuk itu pemerintah merasa perlu untuk melakukan pengkajian ulang menyangkut kurikulum tersebut,” tambahnya.(Nailin In Saroh)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid