Jakarta, Aktual.com — Anggota Kelompok Kerja Gerakan Revolusi Mental Nasional Ahmad Mukhlis Yusuf mengatakan, perlu adanya keterlibatan semua pihak untuk menyukseskan gerakan revolusi terhadap bangsa ini.

“Pemerintah, masyarakat, dunia pendidikan dan dunia usaha, perlu bersama-sama dalam melaksanakan nilai-nilai revolusi mental yakni integritas, etos kerja dan gotong royong,” kata Mukhlis Yusuf pada Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental Provinsi Sulawesi Utara di Manado, Kamis (3/12) malam.

Dia mengatakan, revolusi mental dimulai dari perubahan pola pikir yang berkebalikan dari negatif menjadi positif, malas berubah jadi pekerja keras, melanggar hukum ke taat hukum, tidak disiplin berbalik berdisiplin tinggi, tukang bohong jadi jujur, korupsi jadi antikorupsi, konflik berubah dialog, harmoni, konsensus. prasangka berbalik saling percaya, bertanggung jawab dan berorientasi masa depan.

Dalam pelaksanaan revolusi mental ini, kata Mukhlis, akan tidak banyak kata-kata, tetapi lebih diutamakan praktek di lapangan tentang sesuatu perubahan yang dilakukan. “Untuk keberhasilan gerakan ini, akan dibentuk fasilitator dengan tugas-tugas yang sudah diatur, yang pada intinya memperkuat pelayanan publik, dan dalam waktu dekat akan dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres),” kata dia.

Misi gerakan nasional revolusi mental yakni memperkuat nilai integritas, etos kerja dan gotong royong sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak para penyelenggara negara dan masyarakat, menegakkan aturan, mempratikkan nilai tersebut ke masyarakat, melembagakan nilai revolusi mental dan memperluas keterlibatan penyelenggara negara dan masyarakat dalam membangun budaya integritas, etos kerja dan gotong royong.

Delapan prinsip gerakan revolusi mental merupakan gerakan nasional melibatkan inisiatif masyarakat, menjamin kesungguhan dan keberlanjutan, bersifat lintas sektoral, partisipatif, diawali dengan program pemicu (value attack), program dirancang secara ramah pengguna, populer dan bagian dari gaya hidup, nilai-nilai dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial dan moralitas publik dan dapat diukur dampaknya.

“Indonesia luar biasa kalau kita kembali pada nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong,” katanya.

Pelaksanaan rapat koordinasi dan sosialisasi gerakan nasional revolusi mental tersebut dibuka pelaksanaanya oleh Sekretaris Provinsi Siswa Rahmat Mokodongan diwakili Asisten I John Palandung.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu