Jakarta, Aktual.co — Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rexy Mainaky mengatakan para pengurus PBSI tidak memberikan hukuman kepada para atlet yang tidak mencapai target prestasi tertentu dalam pertandingan yang mereka ikuti.
“Hukuman itu kami kembalikan kepada masing-masing pelatih karena pelatih yang lebih mengetahui kondisi atlet-atletnya,” kata Rexy di Jakarta, Kamis (26/3).
“Sebagai mantan atlet, saya menyadari tidak ada atlet yang mau kalah ketika dia bertanding,” tambah mantan ganda putra bersama Ricky Soebagdja itu.
Hal ini terkait dengan hasil yang memalukan dalam kejuaraan All England 2015, dimana Indonesia hanya mampu membawa pulang satu medali dari pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Dan medali itu juga, bukanlah sebagai juara, tapi sebagai runner up, karena Tontowi/Liliyana harus mengakui ketangguhan pasangan Tiongkok di partai final.
Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan bahwa, Indonesia baru bisa memiliki pemain tepok bulu tangguh seperti dulu, tiga tahun mendatang.
“Kami optimistis akan muncul juara baru All England dari Tanah Air,” kata Budiharto.
Artikel ini ditulis oleh: