Jakarta, Aktual.co —Pemerhati masalah pendidikan Rhenald Kasali meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan jangan terburu-buru mengubah pemberlakuan kurikulum 2013 untuk kembali ke kurikulum 2006.
Segala sesuatu itu butuh proses sehingga kebijakan baru jangan melompati proses yang sudah jalan. “Pembenahan memang harus selalu dan terus dilakukan. Tapi jangan terburu-buru. Kan semua butuh proses makanya dalam proses itulah kita lakukan pembenahan,” kata Rhenald dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/12).
Menurut Rhenald mengelola, pendidikan adalah masalah sulit yang harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai kebijakan-kebijakan di dunia pendidikan digampang-gampangkan sehingga pembenahannya terkesan asal-asalan.
“Belajar itu susah, makanya harus sabar. Sebab belajar itu melelahkan namun harus terus dilakukan,” ujarnya.
Renald juga mengkritisi sistem pendidikan saat ini yang cenderung mengajarkan tentang hapalan tanpa memperbanyak stimulus kepada siswa-siswi untuk mengasah pemikiran.
“Misalnya saja pelajaran sejarah, para siswa paling diajari menghapal tahun berapa Kemerdekaan, tahun berapa Perang Dipenogoro dan seterusnya. Tapi kenapa ada perang Diponegoro? itu sepertinya kurang ditanamkan sejak awal. Ini hanya contoh,” tandasnya.
Dengan cara pendidikan yang seperti ini, lanjut dia, para siswa hanya menjadi orang pintar dalam pengetahun tapi tidak cakap dalam pergaulan. Padahal yang dibutuhkan dalam menghadapi era masa depan adalah kecakapan dalam dua hal ini.
“Selain berpengetahuan luas, juga harus pintar membangun hubungan dengan orang. Harus punya empati pada sesama,” tukas Rhenald./M Sahlan
Artikel ini ditulis oleh: