Jakarta, Aktual.com —  Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman) H Rhoma Irama menyerukan kepada kader partainya agar menghindari praktek transaksi politik uang ‘politic money’. Menurutnya, kultur politik yang kotor seperti itu dapat menghancurkan etika moral bangsa dalam memilih siapa calon pemimpin.

“Kita percepat akselerasi rekruitment kader di seluruh wilayah dan untuk menjaga praktek-praktek money politik di partai Idaman,” ucap dia usai mendeklarasikan kader pengurus partai di lapangan Mijen, kecamatan Mijen, Kota Semarang, Minggu (31/1).

Menurutnya, kondisi pemimpin saat ini selalu diukur melalui kemampuan finansial. Secara tak langsung calon pemimpin yang mengedapankan transaksional mengarah pada sistem kapitalisasi.
Ditegaskan, bahwa uang bukan segalanya menjadi seseorang berpolitik untuk menyampaikan kepentingan umat. Belakangan, calon yang memiliki uang banyak seakan segala-galanya.

Saat berdendang di atas panggung bersama Grup Soneta, raja dangdut itu tak selalu lepas menyebutkan salah satu hadist. Adapun hadist berbunyi : “Haram hukumnya bagi penyuap dan pemberi suap”.

“Partai Idaman harus memberantas korupsi. Masalah korupsi itu sama halnya dengan haram,” ujar dia.

Dirinya pun sambil mendendangkan lagu kepada para fans Forza, dan Soneta dengan lagu berjudul “Yang Kaya Makin Kaya”.

Dia pula meminta kepada kader partai Idaman agar menjaga ukhuwah Islamiyah dengan damai, aman dan rahmatal lil alamin. Selain itu, diminta menghormati perbedaan yang tidak prinsipal, mewujudkan persatuan kesatuan nasional tanpa membedakan suku bangsa, bahasa budaya dan agama.

“Undang-Undang Dasar 1945, jalan ukhuwah islamiyah lintas mazhab, lintas ormas dengan tidak saling mengkafirkan sesama muslim,” kata Rhoma diikuti seluruh pengurus Partai Idaman.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka