Jakarta, Aktual.com – Indonesia dan Amerika Serikat telah setuju untuk meningkatkan kerja sama bilateral, terutama dalam bidang pertahanan, di tengah situasi iklim geopolitik yang rumit, guna memperkuat hubungan antara kedua negara.

Kesepakatan tersebut ditegaskan oleh Menteri Pertahanan masing-masing negara, yaitu Menhan RI Prabowo Subianto dan Menhan AS Lloyd James Austin III, dalam pertemuan di Gedung Pentagon, Virginia, AS, pada hari Kamis (24/8).

Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada hari Jumat, kedua belah pihak, Prabowo dan Austin, membahas tentang kemitraan strategis antara Indonesia dan AS yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Kedua menteri pertahanan tersebut menegaskan kembali pentingnya memperkuat pilar pertahanan, kemitraan strategis, serta tekad yang sama untuk mempererat hubungan antara kedua negara.

“Dalam kesatuan, Menteri Austin dan Menteri Prabowo menegaskan kembali pentingnya modernisasi militer Indonesia dan membahas niat bersama untuk meningkatkan interoperabilitas melalui kemampuan pertahanan,” demikian bunyi pernyataan bersama kedua negara tersebut.

Upaya untuk meningkatkan interoperabilitas melalui kemampuan pertahanan ini termasuk peningkatan dalam pesawat tempur, pengenalan pesawat tempur multi-peran baru, serta tambahan pesawat angkut sayap tetap dan berputar.

Selain itu, diupayakan juga agar hubungan antara Indonesia dan AS tetap kuat dan mampu mengambil peluang di masa depan, serta menghadapi tantangan yang timbul dalam situasi geopolitik yang semakin kompleks.

Prabowo dan Austin juga memperingati ulang tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS yang ke-75. Kedua negara telah melaksanakan lebih dari 220 pertemuan dalam bidang pertahanan, mulai dari pertukaran ahli hingga latihan multilateral seperti Garuda Shield.

Hubungan baik antara kedua negara demokratis ini juga tercermin dalam pelatihan ribuan personel militer Indonesia di AS. Di masa mendatang, diharapkan kerja sama dalam bidang pendidikan akan terus ditingkatkan.

Selanjutnya, Prabowo dan Austin memiliki pandangan bersama terkait wilayah Indo-Pasifik. Mereka menganggap penting untuk menjaga perdamaian dan kemakmuran di kawasan tersebut melalui peran sentral Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN).

“Kita harus bekerja bersama dengan mitra yang memiliki tujuan serupa dan berkomitmen pada tatanan yang terbuka, inklusif, dan berdasarkan aturan,” demikian pernyataan bersama tersebut.

Selama pertemuan tersebut, mereka juga membahas mengenai konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina. Austin dan Prabowo mengutuk pelanggaran terhadap kedaulatan negara, sebagaimana diungkapkan dalam Resolusi Majelis Umum PBB ES-11/1 tanggal 2 Maret 2022.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Sandi Setyawan