Target Realisasi Investasi BKPM 2016 (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Hubungan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (China) dalam sepekan ini tengah memanas, setelah klaim sepihak China yang menyatakan kapal KW Kway Fey 10078 yang ditangkap aparat Indonesia berada dalam kawasan perikanan tradisional mereka.

Meskipun demikian, Pemerintah Indonesia tetap melakukan pendekatan kepada investor asal China untuk menanamkan modalnya di Tanah Air, kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di Kota Sanya, Provinsi Hainan, China, Rabu (23/3).

Franky menjelaskan selama ini ada dua kendala yang dihadapi para investor China dalam menanamkan modalnya ke Indonesia. Kedua kendala tersebut adalah persoalan kemampuan bahasa dan perijinan lahan.

“Dengan melakukan pendekatan pada dua kendala itu, kita mencoba melakukan perbaikan awal dengan cara-cara tertentu,” katanya.

Dia menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi tersebut sebenarnya bisa diatasi melalui pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di BKPM, dimana dalam pelayanan tersebut melibatkan 22 kementerian dan lembaga untuk koordinasi.

“Tetapi ada beberapa yang memang memerlukan kerja lebih keras karena kondisi di lapangan agak rumit,” jelasnya.

Dia mencontohkan ada satu investor asal China yang telah mengajukan izin pembangunan pabrik di suatu daerah di Indonesia, namun pemerintah daerah setempat tidak kunjung memberikan ijin.

Komunikasi yang tidak berjalan lancar antara investor China dengan pemda itulah yang menyebabkan investor terus membangun hingga hampir selesai dan kemudian timbul persoalan ijin atas pembangunan tersebut.

“Itu sebenarnya terkendala komunikasi saja, tetapi bagaimana kita menyelesaikan itu meski bangunannya sudah selesai. Itu yang perlu diselesaikan bersama-sama,” katanya.

Franky juga menjelaskan investor China seringkali mendapatkan mitra kerja yang salah di Indonesia, sehingga rencana pembangunan tersebut menjadi terhambat.

Oleh karena itu, Franky menjelaskan kepada para investor China bahwa ada BPKM yang akan memberikan informasi mengenai investasi di Indonesia.

“BKPM menyiapkan ‘China Desk’ dengan dua sampai tiga orang yang mampu berbahasa Mandarin, sehingga dapat mengkomunikasikan informasi kepada investor China,” ujarnya.

Total realisasi penanaman modal asing, kecuali sektor hulu migas dan keuangan, dari China ke Indonesia selama 2010 hingga 2015 mencapai 2,1 miliar dolar AS.

Berdasarkan data BKPM, China berada di urutan ke-11 negara asing yang merealisasikan penanaman modalnya ke Indonesia.

Untuk 2016, Pemerintah Indonesia dan China berkomitmen untuk memperoleh ijin prinsip investasi sebesar 30 miliar dolar AS.

Tiga negara asing yang terbanyak merealisasikan penanaman modalnya di Indonesia adalah Singapura (31 miliar dolar AS), Jepang (14,9 miliar dolar AS) dan Amerika (8,2 miliar dolar AS).

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan