Pekanbaru, Aktual.com – Wakil Provinsi Riau dalam Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadits (MHQH) Amir Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud nasional ke-13, Bayu Wibisono Damanik, meraih peringkat I hafalan Al Quran 10 juz putra dengan memperoleh nilai sempurna 100 yang digelar Kementerian Agama bekerja sama dengan Kedutaan Besar Arab Saudi.
“Bayu Wibisono menyisihkan Uli Satria dari Aceh dengan nilai 98 dan Ali Hamzah Al-Fansuri utusan Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai 97,83 pada MHQH pada Senin (22/3) 2021 di Jakarta,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, H. Mahyudin, di Pekanbaru, Jumat (26/3).
Ia juga menjelaskan bahwa wakil Riau itu menyisihkan 39 peserta lomba lainnya pada ajang (MHQH) Amir Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud itu.
Dengan protokol kesehatan yang ketat, kata dia, ajang MHQH yang berlangsung selama empat hari, mulai 22-25 Maret 2021, sebanyak 250 hafiz dan hafizah dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti lima cabang perlombaan MHQH.
Cabang yang dilombakan, katanya, terdiri atas hafalan 30 juz, 20 juz, 15 juz, dan 10 juz untuk putra dan putri sedangkan hafalan hadits hanya untuk putra dengan menghafal Kitab Hadits Umdatul Ahkam.
“Dengan ikutnya Provinsi Riau pada pelaksanaan MHQH ini, sebagai salah satu upaya bersama untuk mendorong dan menggairahkan pendidikan Al-Qur’an dan Hadis di Provinsi Riau,” katanya.
Ia mengatakan, ikutnya Riau pada ajang MHQH tingkat nasional kerja sama Kemenag dengan Arab Saudi merupakan salah satu upaya dalam mendorong dan menggairahkan pendidikan Al Quran dan Hadits di Provinsi Riau.
Dengan wadah ini, katanya, diharapkan bisa melahirkan lebih banyak penghafal Al-Qur’an dan Hadits di masa mendatang karena minat generasi muda Islam di Tanah Air dalam ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadits harus terus dikembangkan dan tidak boleh pudar dari masa ke masa.
“Selamat kepada peserta utusan MHQH Provinsi Riau dengan prestasi yang diraih, semoga dengan prestasi tersebut dapat memotivasi gairah pendidikan Al Quran untuk lebih baik di Provinsi Riau,” demikian Mahyudin. (Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin