Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Ribka Tiptaning, menilai kinerja Menteri Kesehatan dan Menteri Tenaga Kerja belum optimal, sehingga masih perlu ditingkatkan lagi.
“Kalau disebut raportnya, ya masih raport merah,” kata Ribka Tjiptaning usai upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemeredekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-70 di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (17/8).
Ribka mengatakan hal itu ketika ditanya soal reshuffle kabinet dan kemungkinan adanya reshuffle lanjutan terhadap menteri.
Menurut Ribka, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Presiden, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan dari para menteri kabinet.
“Apakah Presiden akan melakukan reshuffle lagi atau tidak, itu kewenangan Presiden. Reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden,” katanya.
Menurut Ribka, reshuffle yang dilakukan Presiden terhadap tiga menteri koordinator di kabinet, sasarannya untuk memperbaiki koordinasi di kabinet, sehingga dapat meningkatkan kinerja pemerintahan.
Ketika ditanya bagaimana kinerja menteri teknis yang menjadi mitra Komisi IX DPR RI, Ketua Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 ini menilai, kinerja Menteri Kesehatan dan Menteri Tenaga Kerja masih belum optimal.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle terhadap lima menteri dan satu sekretaris kabinet.
Dari lima menteri tersebut, tiga di antaranya adalah menteri koordinator, yakni Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menko Polhukam menggantikan Tedjo Purdjiatno, Darwin Nasution sebagai Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, dan Rizal Ramli sebagai Menko Maritim menggantikan Indrojono Soesilo.
Kemudian, Sofyan Djalil sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional menggantikan Andrinof Chaniago, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rahmad Gobel, serta Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Andi Widjajanto.
Artikel ini ditulis oleh: