Jakarta, Aktual.com – Usai melaksanakan sholat Jumat di lapangan pintu barat Monumen Nasional (Monas). Ribuan buruh dari berbagai serikat langsung menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (30/10).
Aksi ketiga rakyat buruh ini, masih membawa tuntutan yang sama, yakni menolak disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 78 tentang pengupahan yang dianggap sangat merugikan kaum buruh.
“Munculnya PP 78, karena adanya pesanan asing, PP ini produk kapitalis karena dibelakang (Presiden) Jokowi kelompok kapitalis,” kata salah satu orator dari SPSI di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Ribuan buruh yang terdiri dari delapan serikat buruh ini pun meminta agar pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla membatalkan PP 78 tentang pengupahan yang diduga sudah ditandatangani Presiden Jokowi sebelum berangkat ke Amerika.
“Kalau masih di bawah ketiak antek kapitalis, di bawah Amerika, Indonesia akan tetap miskin,” tegasnya
Saat ini ribuan buruh yang berkumpul di dua titik Bundaran HI dan Patung Kuda, terus bergerak menuju Jalan Medan Merdeka Utara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun aktual.com, sebanyak 1.924 orang buruh dari luar Jakarta, masih bergerak menuju Istana Negara. Akibat aksi unjuk rasa siang hari ini, arus lalu lintas menuju silang Monas terpaksa ditutup.
Artikel ini ditulis oleh: