Mekkah, Aktual.com – Selain kepulangan ke Tanah Air, sebagian jamaah haji Indonesia yang masuk gelombang ke dua, sudah bergerak ke Madinah sejak Sabtu (3/10), dan jumlahnya hingga kini mencapai lebih dari 5.943 orang.
“Mereka semua masuk ke pemondokan di wilayah Markaziyah yang tidak jauh dari Masjid Nabawi,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M, Nasrullah Jassam kepada tim Media Center Haji (MCH) di Madinah, Minggu (4/10).
Ia mengatakan jamaah yang datang dari Mekkah tersebut sudah menggunakan bus antarkota yang telah ditingkatkan kualitasnya (upgrade).
Kementerian Agama, lanjut dia, telah memutuskan membayar tambahan 45 riyal per orang agar jamaah diangkut bus dengan kualitas lebih baik, antara lain ada bagasi dan toilet di dalamnya.
“Kami sudah melakukan persiapan kedatangan sejak 29 September,” ujarnya.
Jamaah yang tiba di Madinah menerima layanan katering sesuai jadwal makan, dengan menu makanan yang sesuai selera Idonesia.
“Mereka yang datang jam tiga sore atau jam sembilan malam mendapat makanan selamat datang dengan menunya masakan Arab,” ujar Nasrullah.
Hari ini, Minggu (4/10) PPIH Daker Mekkah menjadwalkan keberangkatan sekitar 6.700 jamaah yang tergabung 16 kloter ke Madinah. Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan Daker Mekkah, Muhamamad Ismail Aini, mengatakan keberangkatan jamaah ke Madinah dilakukan secara bertahap mulai pukul 06.00 waktu Arab Saudi. (WAS) sampai 18.45 WAS.
Sampai pukul 12.00 WAS sebanyak tujuh kloter sudah berangkat menuju Madinah, yaitu kloter PLM 09 (Palembang), kloter SOC 38 (Solo), dan SOC 39 (Solo), serta kloter JKG 22 (Jakarta-Pondok Gede), kloter SUB 34 (Surabaya), SUB 357 (Surabaya) dan kloter MES 14 (Medan).
Sementara itu, 30.582 jamaah yang tergabung dalam 75 kloter sudah diberangkatkan di TanahAir sejak 28 September sampai 4 Oktober pukul 12.00 WAS.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan penerbangan ke tanah air di Bandara King Abdul Aziz Jeddah sudah mulai lancar, berbeda dengan minggu sebelumnya yang terdapat banyak penundaan (delay).
Artikel ini ditulis oleh: