Jakarta, Aktual.com — Ribuan muslim Kota Batam Kepulauan Riau melaksanakan Salat Gerhana sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang menciptakan alam semesta di Masjid Baiturrahman, pada Rabu (09/03).

Umat Islam yang datang dari berbagai penjuru kota itu melimpah hingga ke luar Masjid.

Selain salat sunah dua rakaat, panitia membagikan kaca mata dengan filter khusus kepada jamaah, yang ingin menyaksikan tanda-tanda kekuasaan Tuhan YME.

Dalam ceramahnya, pakar hadis lulusan Al Azhar, Ustad Abdul Somad mengatakan Gerhana Matahari adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

Selama ini, banyak yang salah kaprah dengan fenomena alam itu. Pada masa jahiliah, orang menyebut gerhana matahari terjadi karena dewa memakan matahari, sehingga bumi menjadi gelap gulita.

Kemudian, pada pasa Nabi Muhammad SAW, orang menyebut hilangnya Matahari dari Bumi karena alam bersedia setelah putra Rasulullah meninggal.

“Padahal bukan karena alam bersedih, melainkan tanda-tanda kekuasaan Allah,” kata dia.

Ketika gerhana terjadi, umat Islam diajak untuk melakukan empat hal, yaitu berdoa, bertakbir, shalat dan bersedekah.

Saat ini, kata dia, masyarakat Indonesia mengalami krisis multi dimensi, mulai krisis ekonomi hingga krisis takut kepada Allah SWT.

Ia mengajak seluruh muslim untuk kembali meningkatkan rasa takut kepada Allah SWT, dengan meninggalkan seluruh larangan dan menjalankan ibadah.

Sementara itu, panitia Shalat Gerhana, Hendrianto mengatakan sedianya penyelenggara hendak memasang proyektor yang menampilkan gambar gerhana matahari sebagian di Batam. Namun, rencana itu terpaksa dibatalkan.

“Tapi panitia membagikan kaca mata filter kepada jamaah yang berada di luar. Dan benar, sekitar pukul 7.30 WIB, kami sempat menyaksikan gerhana,” kata dia.

Gerhana matahari sebagian melalui Batam sekira pukul pukul 6.19 WIB hingga 8.33 WIB.

Gerhana matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara