Mataram, Aktual.com – Ribuan warga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama aparatur sipil negara (ASN) serta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) setempat tumpah ruah mengikuti istighotsah akbar yang berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Mataram hingga ke Jalan Pejanggik.
Kegiatan istighotsah akbar tersebut dihadiri juga Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh, Wakil Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, aparat dari BNPB, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kota Mataram, Jumat .
Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh mengatakan, kegiatan istighotsah sebagai salah satu cara mengajak masyarakat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Bencana yang kita alami saat ini merupakan satu peringatan bagi kita yang selama ini lalai dan khilaf atas apa yang diperintahkanNya, sehingga kita perlu memohon kepada Allah SWT,” katanya.
Kegiatan istighotsah yang dilaksanakan dengan membaca zikir, doa serta shalawat diharapkan bencana yang menimpa Kota Mataram dan NTB secara umum, atas kehendak Allah SWT, bisa segera berakhir.
“Kita juga saling mengingatkan kepada masyarakat kota Mataram untuk tetap sabar, dan tabah menghadapi musibah ini,” katanya.
Sementara Pemkot Mataram terus memberikan pelayanan-pelayanan dasar kepada masyarakat yang terdampak korban gempa. Apalagi sampai saat ini masyarakat belum berani masuk ke rumah masing-masing.
“Kami terus memberikan pelayanan kesehatan dan logistik bisa diperhatikan,” katanya.
Kegiatan istighotsah tersebut dirangkaikan juga dengan pemberian tausyiah yang disampaikan oleh TGH Maruri Hidayat yang mengajak semua jamaah dan masyarakat untuk bertobat dan memperbanyak istigfar.
“Hanya doa yang bisa mengubah semuanya. Insya Allah, semua musibah pasti ada hikmahnya,” katanya.
Seperti halnya di Aceh, yang sudah dilanda bencana tsunami kini kondisinya cukup maju, karena pemerintah dan masyarakat setempat sudah kembali kepadaNya.
Menurut dia, bencana gempa bumi merupakan miniatur kiamat sehingga warga Kota Mataram dan NTB secara umum yang terdampak bencana gempa harus lebih kuat imannya dibandingkan dengan orang-orang yang tidak terkena bencana.
“Istighotsah ini menjadi bagian untuk mendekati dan melobi Allah SWT agar Pulau Lombok tercinta dan negara ini bisa aman kembali,” katanya. (Wisnu/Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara