Konsolidasi Tenaga Honorer dan Kontrak di Solo, Jawa Tengah (Aktual / Ilst. Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Dua anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka (Komisi IX) dan Diah Pitaloka (Komisi II), mengikuti konsolidasi tenaga honorer dan kontrak di Graha Wisata Sriwedari, Solo, Jawa Tengah.

Melalui keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.com, Selasa (29/9), konsolidasi diikuti sekitar 1000 orang yang terdiri dari tenaga honorer K2. Mereka adalah perwakilan dari 15 kabupaten dan Bidan PTT perwakilan dari 21 Kabupaten Se-Jawa Tengah.

Perwakilan guru honorer dan Bidan PTT membacakan dua janji Jokowi pada masa Pilpres 2014 lalu. Perwakilan guru honorer membacakan janji kampanye Jokowi ‘Piagam Perjuangan Ki Hajar Dewantara’, sementara perwakilan Bidan PTT membacakan ‘Piagam Perjuangan Abdoel Moeloek’.

Konsolidasi yang digelar di kota kelahiran Presiden Jokowi mengarah pada satu tujuan, menagih janji Jokowi dan menuntut realisasi dari janji yang telah disampaikan Jokowi.

“Janji jangan tinggal janji. Setelah terpilih janji politik harus dipenuhi oleh Presiden Jokowi,” Lina, Ketua Persatuan Bidan PTT Jawa Tengah.

Diah Pitaloka dari Komisi II mengatakan bahwa pemerintah harus segera membuat aturan tambahan mengenai honorer yang sejauh ini belum bisa difasilitasi UU ASN. Pemerintah menurutnya juga wajib menyelesaikan peraturan turunan UU ASN yang sejauh ini memang belum disusun oleh Pemerintah.

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa alokasi anggaran dari KememPAN-RB belum sinkron dengan jumlah CPNS yang akan direkrut. Tentunya sinkronisasi tersebut tetap menganut pada asas efisien dan transparansi dalam proses perekrutan honorer menjadi PNS.

Sementara itu Rieke Diah Pitaloka mengatakan perlunya aturan khusus, pengecualian bagi mereka yang sudah mengabdi lebih dari tiga tahun, tanpa pungutan apa pun, tanpa diskriminasi.

“(Mari) Berjuang bersama, solid, jangan mau dipecah belah. Berjuang agar Presiden penuhi janji Trilayak, kerja layak, upah layak dan hidup layak bagi tenaga honorer, guru honorer dan tenaga kesehatan, termasuk bagi Bidan PTT,” demikian Oneng, sapaannya.

Artikel ini ditulis oleh: