Jakarta, Aktual.com — Laju rupiah kemarin masih mendekam di zona merah, meski pelemahannya sudah mulai berkurang. Masih berlanjutnya pelemahan pada harga komoditas membuat laju dolar AS mampu melanjutkan penguatannya sehingga berimbas pada mata uang lainnya.
“Di sisi lain, meski data-data manufaktur AS cenderung juga melambat, indeks manufaktur dari Eropa dan Asia juga variatif cenderung masih melambat sehingga kurang memberikan amunisi positif bagi laju mata uang Asia menguat,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.
Pelaku pasar juga tampaknya pesimis akan rilis data Gross Product Domestic (GDP) Indonesia pada hari ini yang belum tentu memberikan sentimen positif bagi rupiah.
Pada Rabu (5/8) Reza memprediksi laju rupiah di bawah level support 13.485, yaitu Rp13.506-13.484 (kurs tengah BI). Pihaknya menyarankan untuk menghindari rupiah seiring belum adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan tersebut.
“Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: