Jakarta, Aktual.com — Menteri BUMN Rini Soemarno pelit bicara soal perkembangan proyek kereta cepat yang digadang-gadang akan digarap oleh China. Hal tersebut mencuat setelah dikabarkan Rini pada pekan lalu bertolak ke negeri tirai bambu bersama sejumlah pimpinan direksi perusahaan BUMN, untuk kembali menjajaki kemungkinan kerjasama membangun kereta cepat.
“Belum ada berita,” kata Rini saat ditanyai wartawan soal kereta cepat tersebut di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (22/9).
Sebagai informasi, pada pekan lalu Rini mengatakan kerjasama telah ditindaklanjuti dengan menawarkan banyak program.
“Kami tindaklanjuti kembali dan dibahas diberbagai hal terkait kereta api cepat sehingga kita dapat selesaikan segera kesepakatannya, dan kereta api cepat tersebut dapat segera dibangun,” ujar Rini.
Dikatakan Rini, pihak China telah menyanggupi persyaratan yang ditetapkan Indonesia dalam pembangunan kereta api cepat, yakni bahwa pembangunannya dilakukan murni secara bisnis (B to B) tanpa jaminan atau pendampingan pemerintah serta tidak menggunakan APBN.
“Mereka bahkan setuju untuk ikut membangun stasiunnya disertai alih teknologi,” imbuhnya.
Bahkan, China juga sepakat untuk melakukan produksi bersama gerbong kereta api, tidak saja gerbong kereta api cepat, tetapi juga gerbong kereta api listrik dan “Light Train” yang kini sedang dibangun. Gerbong hasil produksi itu juga nantinya dapat diekspor ke negara lain dan menjadi pemasukan bagi negara.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan