Menteri ESDM, Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016). Raker tersebut membahas dua persoalan pokok utama, yakni ketenagalistrikan dan seleksi atau fit and proper test pimpinan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Hadir dalam rapat, Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, Dirjen Minerba Bambang Gatot, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana, Dirjen Ketenagalistrikan Jarman, dan Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng.

Jakarta, Aktual.com — Desakan publik terus bergulir kepada Presiden Jokowi agar melakukan reshuffle terhadap Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Desakan kali ini datang dari Kelompok Kajian Opini Publik Indonesia, yang menilai kedua menteri tersebut telah banyak menimbulkan keresahan dan kemarahan publik.

“Kedua Menteri ini sangat layak dicopot oleh Presiden Jokowi, tapi kita menyayangkan sikap Jokowi. Dia ini semakin didesak maka semakin bertahan, seolah-olah dia ingin menunjukkan tidak bisa di desak, padahal rakyat sudah muak dengan semua ini, rakyat sudah tidak tahan, Presiden mestinya mendengar keinginan publik,” ujar Hendri Satrio di Jakarta, Minggu (14/2).

Lebih lanjut dia memaparkan beberapa bukti-bukti bahwa dua Menteri tersebut sudah bekali-kali membuat kegaduhan di publik dan mengeluarkan kebijakan yang blunder.

“Karena kedua Menteri tehnis ini tidak memiliki kapasitas sehingga banyak kebijakan yang blunder dan menciderai pemerintahan Jokowi,” tukasnya.

Dia mengemukakan beberapa alasan sehingga Sudirman Said mesti direshuffle diantaranya; permasalah izin konsentrat Freeport, papa minta saham, pungutan dana DKE, Blok Masela, dan membuat kegaduhan dalam kabinet.

Sedangkan selanjutnya Menteri Rini telah melukai perasaan rakyat Indonesia terutama rakyat diluar pulau Jawa atas kesenjangan pembangunan dengan bersikeras melanjutkan proyek kereta cepat.

“Ada 9 hingga 13 menteri yang harus dicopot, namun menteri ESDM dan BUMN mesti diprioritaskan untuk direshuffle,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka