Jakarta, Aktual.com — Obat statin adalah golongan obat yang bekerja untuk menurunkan tingkat kolesterol terutama kolesterol jahat yaitu “LDL”. Selain itu obat statin juga penting dalam mencegah terjadinya kekakuan pembuluh darah yang meningkatkan kerentanan terhadap serangan penyakit jantung.
Namun tahukah Anda bahwa obat statin ternyata tidak efektif dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung?. Dikatakan oleh ‘Sir’ Richard Thompson yang merupakan seorang mantan dokter Kerajaan Inggris, seperti dilansir dalam laman Exspress.co.uk menjelaskan bahwa sebuah investigasi medis terhadap obat statin menemukan adanya ‘kecacatan’. Obat tersebut tidak efektif melindungi penyakit jantung pada tubuh manusia.
“Data mengenai statin perlu segera diteliti. Kami sangat khawatir tentang hal itu dan terutama data efek samping yang tampaknya telah disembunyikan,” ujar dokter yang telah bekerja untuk Ratu Iggris selama 21 tahun tersebut.
Richard kembali mengatakan bahwa dirinya bersama tim kedokteran harus waspada terhadap keraguan tentang obat statin yang ditemukan dalam penelitian baru-baru ini. Ia menegaskan, bahwa jika memang ada yang salah terhadap obat tersebut, maka kita harus memperbaikinya serta meminta maaf.
“Kami harus sangat waspada terhadap keraguan tentang golongan statin yang dihasilkan oleh penelitian baru ini dan jika kita salah tentang pemberian resep yang menyebar luas dari obat ini kita harus berdiri dan mengatakan maaf,” ujarnya memberikan nasihat.
Obat penghilang kolesterol ini merupakan obat yang diberikan untuk 12 juta pasien di Inggris, atau sekitar satu dari empat orang dewasa.
Terkait hal tersebut, pro dan kontra pun terjadi. Para pendukungnya, termasuk badan amal ‘British Heart Foundation’, mengatakan, bahwa obat statin menyelamatkan nyawa dan memperbaiki kesehatan di Inggris Raya dengan menegaskan bahwa obat itu aman.
Selain itu, para kritikus juga ikut menilai resiko yang terjadi, seperti nyeri hebat pada otot, depresi, kelelahan, memori gangguan dan stroke, lebih banyak terjadi ketimbang manfaat potensial pada kebanyakan pasien.
Studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Controversies di Biomedical Research, melibatkan analisa semua percobaan utama yang menghasilkan ‘resep’ massal obat. Dan, penelitian itu menunjukkan golongan statin yang menguntungkan (positif).
Metode ini mengklaim bahwa banyak data tidak bisa dipercaya karena mengandalkan percobaan dilakukan sebelum tahun 2005/2006 ketika aturan baru dibawa untuk membuat studi ilmiah lebih kredibel.
Selain itu, Dr De Lorgeril, seorang ahli jantung dari University of Grenoble di Prancis, juga angkat bicara. ia mengatakan untuk menghentikan sementara penggunaan obat statin sampai terbukti kebenarannya.
“Kita tidak bisa mempercayai percobaan tersebut. Saya akan memperingatkan orang-orang untuk tidak ‘mengambil’ obat statin,” kata ia memperingatkan.
Pernyataanya didukung oleh ahli kesehatan terkemuka di kota London, ahli jantung Dr Aseem Malhotra, yang mengatakan, “Ini adalah temuan yang benar-benar mengganggu dan cocok dengan konsep dokter modern bahwa semua studi yang disponsori oleh industri farmasi harus dilihat sebagai ‘marketing’ sampai terbukti sebaliknya,” beber ia.
Dan, Fiona Godlee, Editor dari British Medical Journal, menambahkan: “Ini bagian yang perlu dilakukan secara teliti, karena riset memperkuat kebutuhan untuk melakukan peninjauan menyeluruh dari dasar bukti statin,” ujar Fiona.
Sementara itu, Profesor Jeremy Pearson, Direktur Medis Asosiasi dari British Heart Foundation, mengatakan, “Ulasan ini menginformasikan bukti yang kuat untuk keamanan dan efektivitas golongan statin dalam mengurangi risiko serangan jantung yang mematikan atau menon-aktifkan dan stroke.”
Dia menambahkan, hal tersebut mengkhawatirkan. Karena sebuah artikel seperti ini mungkin mempengaruhi apakah orang dalam risiko serius dari serangan jantung atau stroke akan mengambil obat resep atau tidak.
“Kami akan mendesak siapa pun dengan keprihatinan apapun untuk berbicara dengan dokter mereka. Atau kunjungi website BHF,” tegas Pearson.
Artikel ini ditulis oleh: