Jakarta, Aktual.co — Bila Anda menyukai buah alpukat- menurut sebuah studi terbaru menyatakan, bahwa makan alpukat sehari-hari bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat- setidaknya ditemukan pada orang yang memiliki kelebihan berat badan dan obesitas.

Sebelumnya, alpukat mendapat predikat buruk di masa lalu, karena mengandung kalori dan lemak tinggi. Ternyata, buah tersebut kaya akan lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan. Peneliti berpendapat, bahwa alpukat justru berguna untuk menurunkan kolesterol jahat, demikian lapor laman HuffingtonPost, Jumat (9/1).

Para peneliti meminta 45 partisipan (sampel) yang mempunyai kelebihan berat badan atau obesitas untuk diet makanan cepat saji Amerika (51 persen kalori dari karbohidrat, 34 persen dari lemak dan 16 persen dari protein, red) selama dua pekan untuk menguji kolesterol dan pengukuran lainnya dalam menghasilkan hasil riset mereka.

Kemudian, mereka (peserta) yang diuji ditugaskan untuk menyelesaikan serangkaian tiga diet dalam urutan secara acak seperti, diet rendah lemak (24 persen kalori dari lemak) dengan tanpa alpukat, diet lemak secara bertahap (34 persen kalori dari lemak) tanpa alpukat dan diet asupan lemak dengan porsi harian dari seluruh alpukat.

Setiap diet berlangsung selama lima minggu, dengan dua minggu istirahat di antaranya untuk mengendalikan efek ‘kecanduan berlebih’. Para peserta juga diberikan dengan makanan untuk setiap tahap penelitian, menggunakan makanan yang seragam.

Akhirnya, para peneliti menemukan, bahwa semua hasil membantu peserta menurunkan kadar mereka dari dua jenis kolesterol yang terkait dengan resiko penyakit kardiovaskular misalnya, lipoprotein low-density (LDL) dan lipoprotein densitas non-tinggi (non-HDL).

Sangat penting untuk dicatat,  bahwa diet ini hanya bekerja, karena peneliti memiliki tingkat kontrol yang tinggi terhadap pilihan makanan peserta.

Penulis dan ahli gizi, Penny Kris-Etherton M., Ph.D. Penn State University mencatat bahwa pembaca seharusnya tidak hanya mulai menambahkan alpukat untuk diet mereka, terutama bila itu makanan favorit AS, yang mengambil sejumlah besar nol kalori dari makanan penutup berbahan dasar gandum seperti kue atau cemilan.

Itu merupakan ‘resep’ untuk menurunkan berat badan, menurut Kris-Etherton, karena alpukat memiliki sekitar 200 kalori. Jika Anda ingin memasukkan alpukat dalam diet Anda, cobalah alpukat sebagai pengganti junk food.

Lantaran, buah alpukat terbilang mahal dan hanya musiman dalam setahun (waktu tertentu saja) di berbagai negara, Kris-Etherton menyarankan, sumber lemak tak jenuh lainnya seperti kacang-kacangan, biji-bijian dan lain-lain.  

Disamping itu, penelitian juga mengatakan, bahwa diet alpukat terbukti menjadi diet yang ampuh dalam menurunkan kolesterol ketimbang diet lemak secara umum seperti, diet dengan lemak tak jenuh dalam bentuk mengasup bunga matahari atau minyak canola. Kris-Etherton sangat tertarik tentang apa yang membuat alpukat terpisah dari sumber-sumber lemak baik yang lain.

“Kami tidak tahu apa itu. Kemungkinan serat, tapi bisa beberapa komponen bioaktif  lainnya dalam alpukat yang juga terdapat dalam makanan nabati lain atau buah-buahan dan sayuran,” urainya.

“Atau manfaat lebih dari buah alpukat itu sendiri.”

Untuk diketahui, selain mengandung lemak yang baik, alpukat juga dikemas dengan kalium (memiliki hampir dua kali lebih banyak kalium dari buah pisang, red)  yang mengandung tingkat protein paling tinggi dalam jajaran buah.

‘Superfood’ bahkan hanya memiliki kemampuan dalam mengurangi inflamasi dari makanan lain yang dimakan bersamaan dengannya. Sebuah studi yang dilakukan oleh UCLA pada  2012 lalu, menemukan bahwa makan hamburger dengan setengahnya dikombinasikan dengan buah alpukat secara signifikan mengurangi produksi senyawa inflamasi, yang sama dengan kita mengasup daging merah.

Artikel ini ditulis oleh: