Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini ketika meninggalkan kediaman di kawasan Taman Pondok Indah, Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/2). Tri Rismaharini bersama Whisnu Sakti Buana kembali terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 yang akan dilantik di Gedung Negara Grahadi Surabaya oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc/16.

Surabaya, Aktual.com — Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristyanto menyatakan pencalonan Tri Rismaharini sebagai calon Gubernur DKI tergantung dari warga Jakarta.

“Karena masyarakatlah yang memiliki kedaulatan, apakah menghendaki Bu Risma sebagai pemimpin di DKI,” ujarnya saat ditemui usai menjadi pembicara bedah buku berjudul “Merajut Kemelut; Risma, PDI Perjuangan dan Pilkada Surabaya” di Universitas Airlangga Surabaya, Senin (11/4).

Namun di sisi lain, kata dia, PDIP juga memahami tugas Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya hasil pilkada serentak pada 9 Desember 2015.

Wacana Tri Rismaharini sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 semakin mencuat ke publik seiring intensitasnya pertemuan dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Tidak hanya dengan Bu Risma kok, tapi sejumlah kepala daerah yang diusung PDIP. Itupun dialog dalam konteks menjabarkan pola pembangunan semesta berencana dengan Surabaya sebagai contoh pembelajaran karena dinilai berhasil,” ucapnya.

Pada Pilkada DKI 2017, lanjut dia, PDIP sudah memiliki mekanisme dan mendorong Jakarta sebagai Ibu Kota Negara harus dipimpin orang yang memiliki rekam jejak menjalankan pemerintahan yang baik.

“Calon pemimpin dari PDIP nantinya juga harus tidak mudah dilobi oleh kekuatan modal, memiliki keberanian dan gagasan untuk memahami persoalan struktural di Jakarta,” katanya.

Sampai saat ini, DPP masih menjaring dan berproses dari bawah hingga ke pusat untuk nantinya diambil keputusan politik oleh ketua umum.

“Bahkan, sekarang komunikasi politik secara intens dengan kepala daerah terus dilakukan sehingga akan diketahui siapa yang mampu memimpin Ibu Kota,” katanya.

Sementara itu, kendati Pilkada DKI dinilai sangat penting sehingga memunculkan berbagai dinamika, ia berharap tak mengganggu kinerja pemerintahan provinsi dan Gubernur Ahok beserta wakilnya Djarot Saiful Hidayat agar fokus menjalankan roda pemerintahan sampai masa akhir jabatan.

Tidak itu saja, PDIP juga mengaku tetap fokus terhadap persiapan 101 pilkada serentak yang akan berlangsung selama 2017 agar terwujud kepala daerah yang benar-benar peduli dan diinginkan rakyatnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan