Surabaya, Aktual.com — Gagal maju di Pilkada serentak untuk memperbutkan kursi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku tidak kecewa.

Namun secara pribadi, dirinya berjanji tidak akan mencalonkan lagi dalam pilkada mendatang. Apalagi, jika sampai terjadi transaksi uang.

“Saya tidak kecewa. Kalau kecewa nggak mungkin isoh nggyuyu ombo koyok ngene (bisa tertawa lebar seperti ini),” ujar Risma, di ruang dinasnya, Rabu (5/8).

Risma enggan berkomentar sat disinggung jika Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memintanya untuk kembali menjadi calon wali kota pada pilkada mendatang. Sebab, sampai detik ini pasca hari terakhir pendaftaran paslon di KPU Surabaya, Risma belum bertemu dengan ketua umum PDIP, Megawati.

“Saya nggak mau maju lagi. Kalau nanti bu Mega yang meminta, ya tidak bisa diprediksi. Toh, belum tentu saya masih berada di Surabaya. Siapa tahu saya sudah di Amerika kan nggak tahu,” ujarnya, sambil tertawa.

Alasan Risma untuk tidak maju lantaran akan bekerja di sebuah perusahaan swasta. Dipastikan, pada sisa masa jabatan sebagai Wali Kota Surabaya, dirinya berusaha fokus terhadap program-program kota Surabaya yang terselesaikan.

“Kalau ngurusi politik, ya enggak lah. Saya tidak bisa politik. Apalagi yang namanya politik praktis, saya juga nggak paham itu. Saya harus fokus menyelesaikan program kota Surabaya dulu,” tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengatakan telah menyiapkan Pelaksana Tugas (Plt) pengganti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang habis masa jabatannya.

Hal itu merujuk pada keputusan KPU yang menunda Pilkada di sejumlah daerah termasuk Kota Surabaya, seharusnya tahun ini menjadi 2017 mendatang (Baca: Pilkada Surabaya Ditunda, Mendagri Tunjuk Pj Wali Kota).

Artikel ini ditulis oleh: