Jakarta, Aktual.co —Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menepis anggapan bahwa kemunculan pusat perbelanjaan atau mall di Jakarta telah memicu lunturnya pasar-pasar tradisional di Jakarta.
Menurutnya, perusahaan ritel kecil yang semakin menjamur di perkotaan hingga permukiman di Jakarta lah yang mengancam keberadaan pasar tradisional dan usaha kecil.
“Yang jadi masalah itu, ritel kecil yang menjadi rantai dari perusahaan besar. Jadi ritel yang masuk ke permukiman yang menjadi ancaman. Kalau mall kan memang tujuannya untuk kalangan menengah ke atas, bukan untuk kalangan menengah ke bawah. Jadi beda levelnya,” ujar Yayat ketika dihubungi, Rabu (22/10).
Ia juga meragukan usaha ritel yang berkembang sangat pesat itu memiliki izin atau tidak dari pihak pemerintah. Pasalnya, terdapat beberapa masalah dalam hal pengaturan jarak dan lokasi dibangunnya ritel tersebut.
“Apakah lokasi terbaru dari usaha besar punya izin apa enggak? Termasuk pengaturan jarak dan jumlah, dimana lokasinya yang jadi sorotan,” ujarnya.
Karena menjamurnya ritel tersebut maka banyak usaha kecil masyarakat yang tutup karena tidak mampu menyaingi ritel tersebut. Oleh karena itu ia menghimbau kepada pemerintah untuk memperhatikan izin dan pelaksanaan dari pembangunan ritel tersebut.
Sebagai informasi, Jakarta saat ini keadaannya terlihat padat karena baik di jalan raya maupun di permukiman, banyak terdapat ritel-ritel kecil berupa minimarket. Keberadaan ritel kecil tersebut bukan saja membuat keadaan terlihat padat, namun juga menelan usaha kecil dan pasar tradisional.
Artikel ini ditulis oleh: