Jakarta, Aktual.com – Ekonom senior Rizal Ramli, berziarah ke makam proklamator Muhammad Hatta (Bung Hatta), di komplek pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (30/3). Dalam ziarahnya itu, Rizal berdoa agar cita-cita Bung Hatta tentang keadilan dan kemakmuran bangsa kita dapat terjadi.
“Kalau kita ingat sejarah, bung Hatta di besarkan di Sumatera Barat, tetapi sekolah di Belanda, nah pada saat dia sekolah di Belanda itu, dunia Eropa sedang mengalami krisis ekonomi tahun 1920-an sampai 1930-an,” kata Rizal usai ziarah.
Mantan Menko Maritim itu menjelaskan, Bung Hatta dan kawan-kawan memahami betul dampak negatif dari kapitalisme ugal-ugalan yang sangat terasa di negara- negara Eropa. “Nah rakyat nggak ada pekerjaan di situ, pengangguran luar biasa dan kemiskinan juga luar biasa. Sebagai dampak dari kapitalisme yang sangat spekulatif dan ugal-ugalan,” ungkapnya.
Karena itulah, Menteri pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjelaskan, kenapa Bung Hatta dan kawan-kawan mencari jalan lain dan merumuskannya untuk Indonesia, supaya tidak mengulangi efek negatif dari kapitalisme spekulatif dan ugal-ugalan.
“Beliau (Bung Hatta) banyak belajar dari pengalaman dari negara Eropa lainnya, terutama di Belanda dan Skandinavia, dimana tingkat keadilan sosial rakyatnya sampai hari ini masih paling tertinggi di dunia, dimana kesejahteraan, pendidikan, kesehatan di negara- negara Eropa barat tersebut, termasuk lebih adil, lebih baik dari pada negara kapitalisme Amerika,” ucapnya.
Bung Hatta, kata Rizal, juga belajar dan merumuskan, bahwa ada bentuk korporasi untuk rakyat biasa, tidak hanya bentuk perusahaan dan korporasi untuk swasta yang besar-besar, “tapi beliau pikirkan bagaimana rakyat yang kecil-kecil petani, buruh, nelayan bisa membentuk apa yang disebut sebagai koperasi yang dimiliki saham oleh semua anggotanya,” katanya.
Sebelum ziarah ke Makam Bung Hatta, Rizal juga sempat berziarah ke Makam Soekarno (Bung Karno) di Blitar, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Artikel ini ditulis oleh: