Kedua, lanjut Rizal, timing untuk impor justru selalu diupayakan pada masa panen. Sehingga memunculkan ketergantungan impor secara terus-menerus.
Rizal mencontohkan, impor bawang yang dilakukan pada saat panen bawang, petani bawang tahun depan tentu akan mengurangi produksinya karena dirasa tidak menguntungkan mereka.
“Makin lama makin terus, impornya makin banyak lagi tahun depan,” ucapnya.
Kondisi tersebut disebut Rizal sebagai hal yang kejam sekali. Sebab, merugikan petani sekaligus membuat Indonesia dijerat oleh ketergantungan impor bahan pangan. Dengan kondisi alam yang mendukung, ia melihat Indonesia seharusnya bisa menjadi gudang pangan Asia.
“Tapi, karena permainan mafia ini, boro-boro gudang pangan, kita makin lama, makin tergantung impor,” ucap Rizal.