Jakarta, Aktual.com — Menko Kemaritiman Rizal Ramli diminta mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar membatalkan rencana pembangunan kereta api super cepat Jakarta-Bandung.
Usulan ini terkait dengan aksi Rizal Ramli seusai dilantik dua hari lalu, yang mengusulkan pembatalan pembelian pesawat Garuda Indonesia.
“Sebagaimana pembelian pesawat Garuda Indonesia yang didanai dari utang, pengadaan kereta api super cepat juga mengandalkan utang. Bahkan China sudah mengonfirmasi siap memberi pinjaman hingga Rp 74 triliun dengan bunga 2 persen dengan massa cicilan sampai 40 tahun,” kata Sekjen Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Syaroni, dalam keterangan tertulisnya, jumat (14/8).
Dijelaskan, pemerintah jangan sampai menggiring negara ke dalam jebakan baru. Terlebih, proyek-proyek yang dibangun merupakan proyek prestisius yang sangat jauh dari rasa kerakyatan.
“Bila dana itu memang ada, lebih baik digunakan untuk membangun proyek-proyek infrastuktur yang berhubungan peningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih luas, misalnya membangun waduk, tol dan kereta api di 5 pulau besar, tol laut dan proyek kerakyatan lainnya,” ujar dia.
Selain itu, hal lain yang perlu dikhawatirkan adalah selama ini pengadaan barang dari China selalu bermasalah, yang mutakhir adalah pengadaan Bus Transjakarta.
“Daripada menumpuk utang untuk proyek-proyek prestisius, lebih baik dibatalkan saja. Sebagai gantinya pemerintah bisa mencari pinjaman dari negara-negara yang tidak mendikte kebijakan pembangunan. Sehingga pemerintah bisa bebas menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.”
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang