Kandidat calon gubernur DKI Jakarta, Rizal Ramli, berbincang dengan Istri mendiang Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriah, di rumah kediamannya, Jalan Warung Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (16/9). Selain bersilaturahmi kepada keluarga Gus Dur yang sudah lama dikenalnya, ekonom senior ini juga meminta doa restu dari Sinta Nuriah untuk maju ke Pilgub DKI 2017. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli mengatakan, sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan sosok pembela minoritas. Namun, lanjut dia minoritas yang dibela Gus Dur tersebut adalah kaum yang tertindas dan ditindas.

“Gus Dur itu pembela minoritas tapi minoritas yang ditindas. Bukan minoritas yang kuat. Gusur sana gusur sini, gak simpati sama rakyat,” kata Rizal dalam acara Tahlil dan Mabaqib Gus Dur di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (27/12).

Ia menilai, kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang dalam keadaan kritis karena perhatiannya tersedot kepada satu kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Jadi persoalan tersebut harus segera diselesaikan karena sangat menyedot energi hampir seluruh lapisan masyarakat dan Pemerintah.

“Saya bicara sama Pak Jokowi, tidak adil bagi bangsa ini hanya karena satu orang yang seenaknya, kita diseret kemana-mana,” terang bekas Menteri Bidang Ekomomi tersebut.

Sehingga, kata Rizal, dari kondisi ini akhirnya ada semangat anti chinese lagi, ada semangat anti kristen lagi.
“Saya gak mau Indonesia jadi seperti Lebanon. Presiden tanya, ada apa dengan Lebanon, di Lebanon dulu paling damai, malah disebut sebagai parisnya timur tengah.”

“Tapi sekarang dipecah karena konflik sektarian. Oleh karena itu saya tegaskan ke pak Presiden, jangan sampai Indonesia jadi Lebanon,” tandasnya.

Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan