Jakarta, Aktual.com – Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, bertekad menjadikan Hari Maritim tahun ini sebagai momentum kebangkitan kembali kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim yang kuat dan disegani dunia. Untuk itu, dia mengajak seluruh bangsa Indonesia bekerja keras dan sungguh-sungguh agar kejayaan tersebut bisa diwujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
“Dulu Indonesia dikenal sebagai bangsa bahari yang tangguh. Kerajaan Majapahit di Jawa dan Sriwijaya di Sumatera sangat ditakuti lawan dan disegani kawan, karena memiliki angkatan laut yang kuat. Saya yakin, dengan izin Allah dan kerja keras kita semua, Indonesia bisa kembali mewujudkan kejayaan tersebut,” ujar Rizal Ramli dalam siaran persnya yang diterima Aktual.com di Jakarta, Senin (24/8).
Menurut dia, kesadaran sebagai bangsa yang pernah jaya di bidang maritim, bagi setiap warga negara sangat penting. Ini akan jadi modal penting, terutama dikaitkan dengan cita-cita Presiden Joko Widodo tentang Poros Maritim. Dia sendiri akan mengerahkan segala potensi yang ada pada kementerian koordinator yang dipimpinnya untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Beberpa program yang tengah menjadi perhatian utama di sektor maritim di antaranya adalah, dengan meningkatkan efisiensi pelabuhan-pelabuhan yang ada. Hal ini dimaksudkan agar pelabuhan mampu memberi dukungan secara maksimal terhadap proses ekspor impor.
“Di bidang pariwisata, kami juga sudah melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, guna membenahi lokasi-lokasi tujuan wisata yang mengandalkan keindahan alam, khususnya pantai dan alam bawah laut,” ujar Rizal Ramli.
Bicara soal koordinasi, Menko Maritim dan Sumber Daya sudah menunjukkan sejumlah langkah strategis, bahkan sejak hari-hari pertama bertugas. Antara lain, dia langsung menggandeng Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Pariwisata. Ketiga kementerian ini memang berada di bawah koordinasinya.
Kerja sama juga digalang dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Gubernur DKI Jakarta, dan sejumlah pimpinan lembaga negara lainnya.
Artikel ini ditulis oleh: