Meski demikian, lanjut Rizal, Jabar bisa cepat berkembang dan maju karena memiliki potensi dengan semua prasyarat yang dibutuhkan.
Dikatakannya, Jabar kaya akan potensi alam. Selain tanah yang subur, SDM di Jabar jadi modal penting. Infrastruktur pendidikan juga bukan masalah karena di Jabar ada banyak perguruan tinggi ternama dan berkelas.
“60 persen (kegiatan) industri di Indonesia ada di Jawa Barat, ada Bekasi dan daerah-daerah lainnya. Ini sangat luar biasa. Apalagi nanti setelah pelabuhan internasional Patimbanan dan bandara internasional Kertajati beroperasi. Ini bisa menyedot sebagian ekonomi Jakarta ke Jawa Barat,” jelas Menteri Perekonomian di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ini.
Menurut dia, 50 persen traffic distribusi dan lalu lintas industri yang sebelumnya masuk melalui Pelabuhan Tanjung Priok akan pindah ke Patimbangan di Subang. Kemudian, traffic transportasi udara khususnya dari dan menuju Jabar selatan kedepan tidak perlu lagi melalui bandara Soetta atau Halim Perdanakusumah di Jakarta yang membutuhkan waktu tempuh 6 hingga 7 jam dengan perjalanan darat.
“Daerah sekitar (pelabuhan dan bandara) akan tumbuh. Makanya sudah benar pemerintah pusat memutuskan membangun pelabuhan besar Patimbanan dan bandara internasional Kertajati. Ini proyek besar yang bisa membuat Jawa Barat tambah maju. Saya mengajak tokoh-tokoh di Jawa Barat untuk sama-sama mendorong dan mempercepat supaya ini jalan,” sambung Rizal.
“Kalau orang Jawa Barat lebih berani ambil resiko, lebih berani inovatif, saya yakin Jawa Barat akan jadi trendsetternya Indonesia. Saya yakin karena Jawa Barat memiliki semua potensi untuk jadi besar, berkembang dan lebih maju,” tambahnya.
Laporan: Nailin In Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby