Lantas dia sendiri mempertanyakan, “Apakah konservatisme akan dipertahankan, hanya untuk sekadar melindungi status quo penuh vested-interest dan pembawa agenda asing ?” tegasnya.

Padahal mestinya Presiden Joko Widodo harus bisa membalikkan keadaan tersebut.
“Artinya pilihan selain yang tadi, apakah pemerintah juga akan membalikkan keadaan, untuk kembali meluruskan dan menegakkan Trisakti dan Nawacita? Itu jelas bukan pilihan mudah,” jelas dia.
Untuk itu, kata tokoh yang akrab disapa RR itu, tantangan baru itu memerlukan jawaban inovatif. “Dan yang pasti, pembuat utang kronik, dengan bunga super tinggi, tidak mungkin jadi bagian dari solusi,” kecam RR.
Dia juga menyindir sosok Menteri BUMN Rini Soemarno yang tidak jelas kontribusinya, bahkan dia sendiri terus ditolak DPR, tapi masih dipertahankan.
“Ada Mentri yang hanya sibuk jadi Chaperone, Lady-in-waiting,  manager kampanye terselubung dan ditolak DPR dua tahun (itu rekor dunia!) membuat banyak BUMN merugi, kok terus dipertahankan?” sindir dia.
Busthomi

Artikel ini ditulis oleh: