Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (tengah), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) memberikan keterangan pers hasil sidang kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6). Rapat tersebut membahas soal kebijakan pembangunan kelautan. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Pembenahan tata kelola penagkapan ikan di perairan NKRI semakin menjadi fokus perhatian Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Sumberdaya, Rizal Ramli.

Bahkan dia meminta Menteri BUMN, Rini Soemarno agar menginstruksikan kepada Bank BUMN untuk membuka fasilitas kredit kepada Industri Perikanan baik tingkat lokal maupun nasional.

Rizal berharap dari upaya itu mampu mengembangkan potensi Industri perikanan terutama pada penangkapan di perairan sekitar pulau Natuna.

“Diharapkan ada fasilitasi bantuan modal kerja lewat bank BUMN kepada pengusaha lokal dan nasional, tapi (pengusaha perikanan) betul-betul lokal dan nasional, bukan nasional ecek-ecek tapi dibelakangnya asing,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/6).

Dia menambahkan; pemberian fasilitas kredit tersebut bertujuan memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk mengembangkan sektor perikanan di Indonesia. Dengan begitu akan berimplikasi pada perbaikan taraf hidup nelayan.

“Tapi kita tidak mau kembali lagi ke rezim lama, dimana kapal asing pura-pura saja pakai bendera Indonesia terus nangkap. Tapi kita ingin armada penangkapan ikan nasional dan lokal diberikan kesempatan untuk menangkap disitu, diberikan kesempatan, difasilitasi kredit, supaya kapasitas tangkap yang hanya 9 persen bisa ditingkatkan dalam waktu singkat,” pungkasnya. (Dadangsah)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka