Jakarta, Aktual.com — Pasca diresmikannya perombakan kabinet kerja Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, nama Sudirman Said yang menjabat sebagai Menteri ESDM rupanya masih menjadi kontroversi hangat yang ramai dibicarakan di berbagai kalangan.

Khususnya, akhir-akhir ini nama Sudirman Said gempar diberitakan tengah silang pendapat dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli. Misalya dalam hal kisruh Pertamina, proyek listrik, dan rencana pengembangan blok Masela.

Pengamat Sosial Politik dan Kebijakan Publik The Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai dalam hal ini telah terjadi perbedaan mazhab atau pandangan antara Rizal Ramli dan Sudirman Said.

Menurutnya terlihat jelas adanya perbedaan keberpihakan. Karyono menyebut kebijakan Rizal Ramli pro terhadap rakyat. Sedangkan, Sudirman Said sebaliknya, sangat pro terhadap kelompok pemilik modal.

“Dalam sistem sudah seharusnya memang Menteri ESDM patuh pada Menko Maritim, karena Kementerian ESDM kan di bawah naungan Menko Maritim, sudah sepantasnya ditaati. Apalagi kalau kebijakannya pro rakyat,” kata Karyono saat dihubungi Aktual.com di Jakarta, Selasa (6/10).

Kendati demikian, Karyono dalam hal ini sangat meyakini terjadinya kisruh beda pendapat diantara dua kementerian tersebut, tidak lebih disebabkan lantaran adanya perbedaan kepentingan pada kedua belah pihak yang menurutnya sangat menonjol.

Oleh sebab itu, terkait kondisi tersebut Karyono pun sangat meyakini bahwa hingga saat ini adapun kebijakan-kebijakan yang dilahirkan oleh Rizal Ramli pastilah pro terhadap rakyat dan sesuai dengan mazhab Nawacita yang menjadi mimpi besar dari Presiden Jokowi.

“Dengan kondisi yang terjadi saat ini, saya yakin Rizal Ramli pasti selalu pro rakyat,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan