Setelah 20 tahun Reformasi Gagal membawa kemakmuran bagi mayoritas rakyat juga karena Indonesia menempuh jalan sesat ekonomi, yaitu neoliberalisme, yang merupakan pintu masuk neokolonialisme. Akibatnya: kemiskinan, pengangguran dan ketidakadilan sulit dihapuskan.

“Akibat KKN yang masif dan menggurita serta Jalan Sesat Ekonomi Neoliberal membuatIndonesia semakin sulit untuk bangkit mengejar berbagai ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain,” ujar dia.

“Tanggungjawab sejarah kita semua hari ini adalah menuntaskan reformasi, yaitu penghapusan KKN, membangun demokrasi yang amanah dan berkeadilan. Membuang Jalan Sesat Ekonomi Neoliberal, sehingga demokrasi dapat membawa kemakmuran dan keadilan untuk rakyat,” katanya.

Sebagai orang pergerakan sejak usia 21 tahun dan sebagai Mahasiswa ITB 1977/78, Rizal Ramli mengaku tidak dapat menerima secara hatinurani dan logika, masih ada 40 persen rakyat Indonesia yang miskin dan nyaris miskin, padahal Indonesia negara yang sangat kaya raya.

“Saya ingin mengatakan kepada mahasiswa dan generasi muda Indonesia hari ini, bahwa pada hakekatnya Perjuangan Reformasi yang penuh pengorbanan Telah Dikhianati,” kata dia.