“Primary balance APBN negatif US$ 6,2 miliar untuk tahun 2018 artinya apa, kita harus minjam untuk hanya membayar bunga, istilah saya, kita gali lobang untuk tutup jurang,” tuturnya.
Dia memaparkan, terkait utang luar negeri Indonesia pada Mei 2018 sebesar 358,635 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Utang ini terdiri dari utang pemerintah, bank sentral, dan utang swasta.
Terlebih lagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sedang melemah dan transaksi berjalan mengalami defisit. Hal ini memberi dampak membengkaknya nilai utang luar negeri.
“Itulah yang menjelaskan kenapa perusahaan asing tidak mau beli obligasi coorporate Indonesia,” beber mantan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya itu.
Laporan: Fadlan Syam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid