Jakarta, Aktual.com – Presiden Jokowi telah mengumumkan Perppu baru yakni untuk menggantikan UU Keuangan Negara. Perppu tersebut dimaksudkan memberi ruang fiskal kepada pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi di tengah menghadapi wabah covid-19.
Menurut Ekonom Senior, DR. Rizal Ramli daripada pemerintah melakukan realokasi anggaran secara radikal, bagusnya menghentikan sementara semua proyek-proyek infrastruktur, termasuk pembangunan lokasi ibu kota negara yang baru.
“Pemerintah bermaksud menambah defisit anggaran dari 3% ke 5% GDP dengan cara menambah utang lagi dan/atau ‘cetak uang’ dengan bungkus recoverybond. Nilai rupiah akan semakin jatuh,” kata Mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini dalam pesan yang diterima aktual.com, Selasa (31/3).
Rizal mencontohkan seperti pengembalian BLBI dalam bentuk asset. “Ketika dipaksa jual IMF, recovery ratenya hanya 25%. Tanpa governance dan transparansi yang benar, recoverybond kemungkinan hanya akan jadi skandal keuangan berikutnya.”
Terkait kebijakan menggratiskan biaya listrik untuk 24 juta pelanggan listrik 450 VA, dan diskon 50% untuk 7 juta pelanggan 900 VA bersubsidi, Mantan Menko Kemaritiman itu memuji langkah yang diambil pemerintah.
“Ini sangat membantu golongan menengah bawah,” tegas Rizal.