Jakarta, aktual.com – PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta pada Senin (31/7), dengan saham tercatat naik 24,44 persen menjadi Rp560 dari harga penawaran awal sebesar Rp450 per saham, yang melampaui batas Auto Reject Atas (ARA).
Saham RMKO dibuka pada level tertinggi Rp560 per saham dan level terendah Rp560 per saham. Total frekuensi perdagangan mencapai 998 kali dengan volume perdagangan sebesar 42,507 saham dan nilai transaksi sebesar Rp2,38 miliar.
Direktur Utama RMKO, Vincent Saputra, menjelaskan bahwa perusahaan menawarkan sebanyak 250 juta saham biasa atas nama atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO, dengan nilai nominal Rp100 per saham yang seluruhnya merupakan saham baru.
Lebih lanjut, perusahaan menetapkan harga penawaran umum sebesar Rp450 per lembar saham, sehingga berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp112,5 miliar melalui aksi korporasi ini.
Mengenai penggunaan dana hasil IPO, dia menjelaskan bahwa seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, guna mendukung kegiatan usaha seperti pembelian bahan bakar (fuel) untuk operasi alat-alat berat, pembelian pelumas, suku cadang alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan, serta mesin yang dimiliki oleh perusahaan.
Dalam IPO ini, PT Victoria Sekuritas Indonesia (VSI) bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
Vincent menambahkan bahwa aksi IPO ini akan mendukung perusahaan untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatera Selatan
“Saat ini, perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house milik anak usaha RMKE dan ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batubara dari tambang-tambang nongrup di Muara Enim dan Lahat,” ujar Vincent.
“Kami juga sangat mengapresiasi kepercayaan serta dukungan dari investor yang telah berpartisipasi pada IPO RMKO sehingga tercapai oversubscribed sebanyak 166,02 kali,” tambah Vincent.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Keuangan RMKO, Nathania Pricilla Saputra mengungkapkan bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan pendapatan pada tahun 2022 sebanyak 6,5 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2021, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) antara tahun 2020 hingga 2022 mencapai 7,9 kali.
Dia menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan ini terjadi sejak tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) mulai beroperasi pada Februari 2022.
Dari total pendapatan perseroan, kontribusi jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing sebesar 55,6 persen dan 44,4 persen
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain