“Yang penting adalah bagaimana seorang kapten kapal itu cermat membaca situasi dan mengambil keputusan yang tepat tanpa terlalu banyak bertanya atau bermusyawarah,” kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unwira Kupang itu.
Ia menambahkan, “Itu sebetulnya menunjukkan prioritas utama pada kecepatan bergerak yang mau diterapkan oleh Jokowi dalam periode kedua memimpin pemerintahan.”
Dia menambahkan, Presiden Jokowi menginginkan agar Indonesia bergerak lebih cepat menuju negara maju, karena itu para menteri di kabinet kerjanya juga tidak memiliki visi-misi melainkan hanya dari Presiden.
“Visi-misi hanya dari Presiden ini sebenarnya menunjukkan bagian dari filosofi kapitan perahu bahwa semuanya tergantung nahkoda,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: