Jakarta, Aktual.co — Perombakan dalam Kabinet Kerja bukan tidak mungkin dilakukan Presiden Jokowi, sepanjang memiliki tolok ukur yang jelas agar dapat dipahami orang dalam lingkaran istana.
Hal ini dikatakan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro.
“Tak ada yang tak mungkin bagi presiden karena pergantian menteri menjadi hak prerogatifnya. Meskipun demikian, Presiden harus punya tolok ukur yang jelas dalam menilai para menterinya sehingga para menteri memahami sejak awal bahwa kinerjanya akan dinilai,” kata Siti Zuhro, di Jakarta, Jumat (13/2).
Dengan adanya tolok ukur jelas, kalaupun akhirnya ada orang dalam kabinet yang diganti, siapapun itu akan bisa menerimanya dengan rasional.
Menurut dia, pemerintahan sebelumnya pun akhirnya melakukan perombakan karena langkah itu acapkali tak terhindarkan dan harus dilakukan.
“Kalau Pak Jokowi sudah memiliki tolok ukur yang jelas dalam menilai kinerja para menterinya, maka sudah bisa dibaca setelah 100 hari bekerja apakah mereka menjanjikan, memiliki kompetensi dan kapasitas dalam mengeksekusi program-program dan dalam membuat terobosan-terobosan penting di kementeriannya,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: