Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyampaikan sambutan saat acara peringatan Nuzulul Qur'an dan Peluncuran Gerakan 10 Juta Al-Qur'an di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (23/6). Acara ini merupakan gagasan besar dari Ketua Umum DPP PPP dalam rangka mendekatkan partai kepada umat Islam. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta – Aktual.com – Kader Partai Persatuan Pembangunan di semua tingkatan diminta mewaspadai berkembangnya radikalisme yang mengatasnamakan agama karena dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Radikalisme atas nama agama menjadi radikalisme paling berbahaya dibandingkan dengan radikalisme yang lainnya,” kata Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy di Semarang, Minggu (15/1).

Menurut dia, munculnya radikalisme yang mengatasnamakan agama itu bukan karena kurangnya pemahaman agama, tapi karena adanya perbedaan dalam memahami agama.

“Kalau ada radikalisme atas nama agama, maka siapapun pemeluk sebuah agama yang menyakini kebenaran agama itu akan rela mati untuk agamanya, dan pengikut radikalisme atas nama agama akan rela membunuh orang lain asal dijanjikan surga,” ujar pria yang akrab disapa Romi.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan agama sebagai kekuatan perekat, bukan kekuatan pemisah.

“Kalau kita memaksakan suatu agama dan harus homogen maka yang menjadi persoalan siapa yang mampu menyeragamkan dan keseragaman seperti apa yang mau diwujudkan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara