Tahapan pemberian terapi hiperbarik, AKBP dr Karjana menjelaskan, diawali dengan pemeriksaan identitas dan riwayat kesehatan pasien.
Dokter lanjut memeriksa organ vital, dan aspek penunjang lainnya dari spesialis THT (telinga, hidung, tenggorokan), serta rontgen bagian dada (thorax).
Pasca melalui sejumlah rangkaian pemeriksaan, dokter akan menganalisis dan menentukan kelaikan pasien untuk mengikuti terapi hiperbarik.
“Terapi hiperbarik akan ditunda untuk pasien yang tengah memiliki keluhan batuk dan pilek,” kata Karjana.
Tahapan terapi Pemberian oksigen murni pada terapi hiperbarik dilakukan di Ruangan Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) yang dapat diisi maksimal lima pasien dan satu perawat.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid