Jakarta, Aktual.com – Pihak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bantah terlibat dalam kasus jual beli ginjal.

Bantahan disampaikan langsung Direktur Utama RSCM Czeresna Heriawan terkait temuan dokumen adanya 14 pasien yang jalani transplantasi ginjal dalam penggeledahan yang dilakukan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Kamis (4/2).

Kata Czeresna, di RSCM itu operasi transplantasi ginjal adalah bagian dari upaya pengobatan pasien dan tidak ada urusan dengan jual beli. “Kalau ada orang berobat ke RS kami lakukan pengawalan ketat supaya dia baik, itu saja,” ujar dia, di Jakarta, Kamis (4/2).

Lagipula, klaim dia, transplantasi ginjal di RSCM harus lewati berbagai tahapan ‘penyaringan’ (verifikasi) ketat. Antara lain, pasien harus lolos pemeriksaan tim advokasi.

Penyaringan yang dilakukan tim advokat dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak lazim dalam proses operasi. “Sangat ketat prosedurnya,” kata Heriawan.

Si pasien akan diperiksa apakah sudah cukup dewasa. Untuk mengetahui itu, kata dia, pasien diwawancara mendalam untuk keputusan lakukan operasi atas keputusan sendiri tanpa pengaruh pihak lain. Setelah proses itu lolos, kemudian dilakukan rekam medis dan laboratorium. Guna memastikan apakah pasien dalam kondisi cukup sehat untuk jalankan operasi.

Karena ada penyaringan yang ketat seperti itu, Heriawan mengelak jika RSCM disebut kecolongan. “Ini bukan masalah kecolongan atau tidak kecolongan. RS bukan pihak tertuduh,” ujar dia.

Sebelumnya, didapat informasi kalau penggeledahan yang dilakukan Bareskrim di RSCM bagian dari penyidikan terhadap tiga rumah sakit terkait kasus jual beli ginjal. Dan RSCM disebut salah satunya. (Baca: Ditemukan Dokumen Belasan Transplantasi Ginjal, RSCM Terlibat?)

Artikel ini ditulis oleh: