Jakarta, aktual.com – Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, mengadakan Program Proctorship (pembelajaran) tata laksana pelayanan penyakit respirasi dan tuberkulosis (TB) di Rumah Sakit (RS) Paru dr Ario Wirawan, Salatiga, Jawa Tengah.

“Upaya ini merupakan salah satu upaya transformasi pelayanan kesehatan di rumah sakit vertikal, untuk dapat melakukan pengampuan di bidang penyakit respirasi dan TB terhadap rumah sakit yang berada di daerah,” kata Direktur Utama RSUP Persahabatan dr Agus Dwi Susanto dalam acara pembukaan Proctorship Layanan Respirasi dan TBC RSUP Persahabatan di RS Paru dr Ario Wirawan yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (11/9).

Agus mengatakan kegiatan proctorship juga merupakan upaya dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di RS yang diampu untuk dapat memberikan pelayanan, sebagaimana yang terdapat di RSUP Persahabatan selaku RS rujukan nasional untuk penyakit respirasi dan TB.

Melalui program ini, kata dia, diharapkan dapat membantu upaya percepatan target notifikasi kasus TB yang telah diterapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni sebesar 95 persen pada periode 2023-2024.

“Saat ini kasus TB yang dinotifikasi baru 77 persen. Dengan program ini kita harapkan bisa mempercepat prosesnya. Juga yang sudah diobati, kesembuhannya bisa di atas 90 persen,” kata Agus yang juga merupakan Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Universitas Indonesia (UI) itu.

Agus mengatakan kegiatan proctorship telah dilakukan sejak tahun lalu, dengan menyasar sejumlah RS vertikal dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.

Hal tersebut, ungkap dia, dilakukan mengingat belum seluruh RS di kabupaten/kota di Indonesia mampu menangani kasus TB, terutama pada kasus TB resisten obat (TB RO).

Selain itu, sambungnya, program ini juga turut membantu mempercepat kenaikan tingkat akreditasi RS, yang saat ini berada pada tingkat Utama (satu tingkat sebelum tingkat tertinggi), menjadi RS dengan tingkat akreditasi Paripurna (tertinggi).

“Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya di bidang paru dan pernapasan, sehingga gak usah jauh-jauh ke kota besar untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik,” kata dr Agus Dwi Susanto.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur RS Paru dr Ario Wirawan, dr Hasto Nugroho menyambut baik upaya kerja sama antar kedua rumah sakit tersebut.

“Selain TB dan penyakit respirasi, program proctorship juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan SDM, termasuk kemampuan dalam mengoperasikan alat kesehatan yang mudah-mudahan bisa meningkatkan kualitas dalam pelayanan,” kata Hasto Nugroho.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rizky Zulkarnain