Jakarta, Aktual.co —Anggota Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas Dharmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya akan meminta Petral menyerahkan data lelang dalam trading yang dilakukan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang ada di Singapura itu.

“Kami diskusi dengan Petral soal trader bebas, dan sekarang dengan perusahaan minyak nasional. Kami minta data lelang Petral selama 9 tahun. Data itu nanti akan kami proses biar enggak bias,” ujar Darmawan di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12).

Dari data itu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan analisa secara akurat dan kemudian merumuskan strategi kedepan. “Dari analisa akurat soal proses lelang sembilan tahun terakhir, kami akan membuat rumusan strategis yang tepat ke depan,” terangnya.

Dalam mekanisme kerja tim reformasi ini, lanjut Darmawan, pihaknya bergerak dalam dua dimensi. Pertama dalam dimensi kasuistik seperti yang dilakukan saat ini, serta dalam dimensi sistem dan proses bisnis.

“Jadi selain dari dimensi kasus, kita juga lihat bisnis proses misalnya bagaimana kultur korporasi dan sebagainya,” ujar Darmawan.

“Dari dimensi ini, kita ketahui ada 60 lebih ijin dan puluhan meja yang harus dilalui dalam bisnis sektor ini. Juga melibatkan 16 institusi. Bagaimana bisa jalan industri kalau kompleks begini. Ini kita analisa juga,” ucapnya./M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh: