Kondisi Gedung Olahraga Pemkab Manggarai Barat, NTT yang tidak layak huni bagi pasien Covid-19 yang menjalani karintina (dok. Jef Dain)
Kondisi Gedung Olahraga Pemkab Manggarai Barat, NTT yang tidak layak huni bagi pasien Covid-19 yang menjalani karintina (dok. Jef Dain)

Labuan Bajo, Aktual.com – Wabah Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengalami peningkatan yang cukup signifikan tiap harinya.

Akibat peningkatan tersebut, banyak pasien positif Covid-19 menjalani karantina di rumah karantina milik Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat, yang salah satunya terletak di Gedung Olahraga milik Pemerintah Daerah.

Namun tempat karantina tersebut kondisinya sangat memperihatinkan. Sebagian pasien positif Covid-19 tidak mendapatkan tempat tidur dan terpaksa harus tidur di lantai. Selain itu, pasien juga mengeluhkan fasilitas lainnya, seperti air bersih dan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk di malam hari.

Salah satu pasien positif Covid 19, kepada media ini menerangkan, setiap bangun pagi dirinya sangat sulit untuk memperoleh air bersih untuk kebutuhan mandi. Ia juga menyampaikan bahwa karena tidak kebagian tempat tidur dalam ruangan, terpaksa dirinya dan enam pasien lain tidur di luar ruangan terbuka yang berada di kompleks gedung olahraga tersebut.

“Saya tidak merasa nyaman di sini, kadang kalau kita mau cuci muka dan mandi, air tidak ada.  Selain itu juga  banyak nyamuk,” ungkap salah satu pasien positif Covid-19 pada, Selasa (13/7/2021).

Dirinya juga menyampaikan, di rumah karantina tersebut, setiap harinya harus menggunakan kamar mandi yang bercampur antara pasien lama dan pasien yang baru, yang mana menurutnya itu sangat mempengaruhi proses penyembuhan dari virus Covid 19.

“Kalau kita mau mandi juga campur pasien yang lama dengan pasien yang baru. Sebenarnya tempat karantina ini sangat tidak layak untuk ditempati. Ini kan tempat rawat orang sakit,” jelasnya.

Menanggapi hal tersbut, Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng menjelaskan bahwa dirinya selama ini mengetahui, ketersediaan air di rumah karantina selalu tersedia dan fasilitas lainnya pun juga telah disiapkan oleh dinas terkait yang telah ditunjuk untuk mempersiapkan.

“Selama ini setahu saya PAM secara rutin mengisi air di sana. Tetapi saya akan cek dan koordinasi dengan Direktur PDAM,” jelas dr. Yulianus Weng pada, Selasa (13/7/2021).

Sementara itu, menanggapi terkait kebersihan Wakil Bupati Mabar menyampaikan agar para pasien dapat menjaga kebersihan masing- masing dan lingkungan sekitar tempat karantina. Selain itu terkait keterbatasan tempat tidur, Pemerintah Daerah Mabar akan melakukan penambahan tempat tidur di rumah karantina.

“Bagi para pasien dapat membersihkan sampah mereka sendiri, yang lain nanti biar Pemerintah Daerah Mabar yang urus, seperti makan, air dan tempat tidur. Bulan lalu kami sudah bahas dengan Kadis Dinas Sosial Mabar, untuk menyiapkan tempat tidur bagi pasien yang karantina di sana,” ungkap dr.Yulianus Weng.

Dari pantauan media ini, di lokasi rumah karantina pada sore hari, Selasa (13/7/2021) salah satu pasien positif Covid-19 yang baru masuk, memilih untuk melakukan karantina mandiri, lantaran kondisi rumah karantina yang sangat memperihatinkan kondisinya saat ini.

(Florianus Jefrinus Dain)

Artikel ini ditulis oleh:

Nusantara Network